tapi tidak sederas air mata yang menari di pelupuk mataku.
atas kepergianmu.
dan aku yakin kamu takkan kembali dalam pelukku.
aku seperti orang yang kebakaran jenggot; panik apa yang t'lah terjadi pada hidupku; suatu hal kecil yang memberi perubahan besar dalam hidupku.
tapi aku tak boleh tutup mata atas kepergianmu.
aku harus tegar.
Aku masih ingat saat kamu mengajariku cara-cara sederhana dalam hidup ; menari dalam hujan, tersenyum dalam sedih, bahagia walau pahit, menghargai perbedaan, dan cara sederhana lainnya...
dan aku tau cara sederhana mencintai ; menyelami indahnya matamu, terhanyut dalam cerita-ceritamu yang keluar dari bibirmu....
aah.... kau bagai malaikat yang ditujukan hanya untukku
Dan akhirnya aku mencoba menjalani hari-hari tanpa dirimu.
tapi aku tak mampu.
semua tak sama.
karena...
di setiap hariku, kamu selalu menggenggam tanganku erat untuk menguatkanku,
di setiap jam, kamu selalu menulis pesan singkat yang mampu membuatku tersenyum.
di setiap kesedihanku, kamu selalu memelukku dengan kasihmu yang hangat.
tapi kini..... tak ada lagi.
entah lah...
aku merasa kehilangan, tapi aku tak tau apa yang hilang....
dan aku mencarinya, tapi tak tau apa yang kucari...
Seakan sekarang aku hidup di lingkungan orang yang berbeda.
padahal aku tau ada keluarga yang s'lalu berada di sekelilingku, dan sahabat-sahabatku yang s'lalu menguatkanku...
aku tau sekarang aku bagai kayu yang lapuk.
lapuk dimakan usia.
begitu rapuh.
begitu cengeng.
Lalu aku bercermin.
Aku merasa aku bukanlah orang yang sama
kulihat lagi.
mengapa sekarang aku sulit 'tuk tersenyum?
mengapa sekarang aku tak mampu tertawa lepas layaknya dulu?
aaarggh!! kamu sungguh pencuri yang ulung!
mencuri cahaya dalam jiwaku, dan kepercayaanku dalam mencintai seseorang ?
kamu t'lah membawanya ke tempat yang sangat.....jauh.
tak terjangkau oleh tanganku.
Oh, Tuhan...
bagaimana mungkin aku mendapat yang terbaik...
jika yang paling terbaik t'lah melayang?
bagaimana mungkin aku membuka hatiku...
jika hatiku t'lah diambil olehnya?
Mungkin inilah yang namanya perpisahan.
dimana dua hati yang saling mencintai dipisahkan oleh tangan-Nya.
aku lebih memilih perpisahan masa SMP dibanding perpisahan yang tangan tuhan ikut campur didalamnya.
karena tak ada lagi kata reuni.
tak ada lagi kata bertemu.
tapi apapun bentuk perpisahan itu,
tetap menyedihkan.
dan selalu menjadi saat-saat yang sangat kubenci dalam hidupku!
Aku hanya berusaha menikmati luka yang t'lah kau torehkan,
hingga aku mulai terbiasa dan menganggapnya tak ada.
kepergianmu yang menyakitkan, seperti sebuah candu yang kunikmati perihnya.
dan sepertinya berhasil.
Aku mulai melupakanmu.
tapi tak berarti aku membuangmu di tempat yang kotor.
kamu adalah kenangan masa lalu yang indah.
cukup ku simpan kenangan itu di memori untuk s'lamanya.
sebagai pelengkap cerita di hidupku.
Terimakasih t'lah mengajariku cara sederhana yang memberi pengaruh besar dalam hidupku...
My heart for you will never break.
My smile for you will never fade.
My love for you will never end.
I Love You!
No comments:
Post your lovely comments!
Your lovely comment makes me happy...!!